PDIP Demo Kenaikan BBM, Staf
Presiden: Publik Sadar Siapa yang Benar
Tidak ada
pelajaran baik yang bisa dicontoh dari itu," cibir Daniel Sparingga.
JAKARTA,
Jaringnews.com - Unjuk
rasa menolak kenaikan BBM di ibukota Jakarta, Selasa (27/3) ini, yang
sebelumnya digembar-gemborkan diikuti hingga sejuta massa, ternyata bual
belaka. Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto, jumlah pengunjuk rasa hari
ini ‘hanya’ 2.500 yang tersebar di lima titik.
Dari 'hanya' 2.500 massa tersebut, terselip kader dan simpatisan PDI
Perjuangan, yang memulai unjuk rasa dengan berkumpul di Tugu Proklamasi,
kemudian bergerak ke Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Merdeka. Pakaian
yang dikenakan pun serba merah, dengan atribut partai, tak lupa foto Megawati
Soekarnoputri, sang ketua umum.
Nah, terkait hal ini, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga tak tahan untuk tidak berkomentar.
"Bagi Presiden SBY, tidak ada yang menghebohkan bila partai oposisi dan underbow-nya menggelar demo, lengkap dengan atribut partai dan foto pemimpinnya. Itu khas partai oposisi di mana pun," ujar dia melalui pesan singkat kepada Jaringnews.com, Selasa (27/3).
Menurut dia, perlahan-lahan publik akan mengerti dengan kebijakan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk menyehatkan perekonomian nasional. Memaksimalkan usaha anggota fraksi di parlemen lebih diapresiasi ketimbang menggerakkan segelintir massa turun ke jalan.
"Lebih mudah bagi publik untuk memetakan siapa berposisi apa. Itu adalah tabiat politik yang hanya menghasilkan preseden buruk. Tidak ada pelajaran baik yang bisa dicontoh dari itu," cibir dia.
Nah, terkait hal ini, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga tak tahan untuk tidak berkomentar.
"Bagi Presiden SBY, tidak ada yang menghebohkan bila partai oposisi dan underbow-nya menggelar demo, lengkap dengan atribut partai dan foto pemimpinnya. Itu khas partai oposisi di mana pun," ujar dia melalui pesan singkat kepada Jaringnews.com, Selasa (27/3).
Menurut dia, perlahan-lahan publik akan mengerti dengan kebijakan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk menyehatkan perekonomian nasional. Memaksimalkan usaha anggota fraksi di parlemen lebih diapresiasi ketimbang menggerakkan segelintir massa turun ke jalan.
"Lebih mudah bagi publik untuk memetakan siapa berposisi apa. Itu adalah tabiat politik yang hanya menghasilkan preseden buruk. Tidak ada pelajaran baik yang bisa dicontoh dari itu," cibir dia.
(Nky / Nky)
Sumber : http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/12452/pdip-demo-kenaikan-bbm-staf-presiden-publik-sadar-siapa-yang-benar
"The increase in fuel oil has been very troubling the people enough. I just wonder how come that's political party policy tool the oppurtunuty to appeal to the sympathy of the people with joined the demonstration. Even other political party that make the policy is rival for them, but it must supposed to be more wise by parties so that could
be spoken to the heart of the people, not taking opportunity to overthrow the party that considered as rival to be power on government. "
Just like the quotation of Daniel Sparingga there is no good lesson that we can take for the instance.
0 komentar:
Posting Komentar