Para ahli Biologi memperkirakan dunia tengah menghadapi ancaman kepunahan keanekaragaman hayati secara masal. Dugaan ini muncul dari krisis keanekaragaman hayati yang semakin parah. Diperkirakan saat ini sebanyak 50 – 150 species bumi punah setiap harinya.Perkiraan ini berdasarkan atas proyeksi laju kepunahan yang terjadi saat ini. Proyeksi tersebut menyebutkan, sekitar 50% dari sekitar 20 juta species yang ada saat ini akan punah dalam waktu kurun waktu 100 tahun ke depan. Laju kepunahan burung dan binatang menyusui yang terjadi antara tahun 1600 dan 1675 misalnya telah diperkirakan mencapai 5 – 50 kali lipat dari laju kepunahan sebelumnya. Kepunahan ini tidak hanya mengancam species, tetapi juga mengancam gen dan ekosistem tempat species itu tinggal.
Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki ancaman kepunahan terbesar. Ekosistem hujan tropis di negara kita berkurang 10 – 20 juta hektar setip tahunnya. Sebanyak 70% terumbu karang juga mengalami kerusakan sedang hingga berat. Kerusakan juga mengancam hutan bakau, sungai, danau dan kawasan pertanian Indonesia.
Menurut para ahli, kepunahan masal kali ini terjadi dalam skala yang jauh lebih luas dan lebih cepat dibandingkan dengan lima kepunahan massal yang pernahj terjadi di Bumu sebelumnya. Kepunahan massal terbaru terjadi sekitar 65 juta tahun lalu. Luasnya kepunahan massal kali ini bisa dilihat dari banyaknya species kurang dari 35.000 tahun, padahal jutaan tahun yang lalu satu species bisa berusia 10 juta tahun. (SUMBER : KOMPAS)
Sungguh sangat memprihatinkan keadaan seperti saat ini bukan? Saat bumi seperti divonis akan kehilangan banyak penghuninya. Kita para penduduk bumi, harus berupaya keras untuk menghilangkan atau mungkin meredam skala kepunahannya, karena kepunahan tersebut akan berdampak pada kelangsungan kehidupan kita di bumi. Jika diperhatikan, selama ini ilmu pengetahuan dan teknologi lebih berorientasi pada kesejahteraan dan kepentinggan umat manusia semata. Sadar atau tidak, keadaan bumi saat ini sudah sangat memprihatinkan dan solidaritas kita akan keberadaan species lain atau terhadap lingkungan kita masih sangat minim. Mungkin saat ini berbagai penemuan di bidang konservasi memberikan harapan dalam pelestarian alam. Masyarakat secara umum juga bisa berkontribusi dengan menekan penggunaan energi dan bahan tambang serta mengurangi konsumsi yang bisa menyebabkan polusi serta eksploitasi alam secara berlebihan. Lalu anda sebagai masyarakat secara khusus, apakah yang akan anda lakukan untuk meredam kepunahan massal ini??? Mulailah berkontribusi!!
0 komentar:
Posting Komentar