SINOPSIS NOVEL LASKAR PELANGI

Minggu, 10 April 2011

Diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh penulisnya sendiri, buku “Laskar Pelangi” menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin Belitung. Anak orang-orang ‘kecil’ yang mencoba memperbaiki masa depan mereka.

SD Muhammadiyah (sekolah penulis ini), tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka.

Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah mendapatkan rapor.

Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.

Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.

Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi.

Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.

Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia.

Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya.

Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris.

Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.

Banyak hal-hal inspiratif yang dimunculkan buku ini. Buku ini memberikan contoh dan membesarkan hati. Buku ini memperlihatkan bahwa di tangan seorang guru, kemiskinan dapat diubah menjadi kekuatan, keterbatasan bukanlah kendala untuk maju, dan pendidikan bermutu memiliki definisi dan dimensi yang sangat luas. Paling tidak laskar pelangi dan sekolah miskin Muhamaddiyah menunjukkan bahwa pendidikan yang hebat sama sekali tak berhubungan dengan fasilitas. Terakhir cerita laskar pelangi memberitahu kita bahwa bahwa guru benar-benar seorang pahlawan tanpa tanda jasa.


40 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap...
www.mahabintang.com

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas sinopsisnya.....
sangat membantu.....

abuleto mengatakan...

nice post sob :D pr jadi bisa ngerjain pr :D

Anonim mengatakan...

trims karna sudah membantu saya mencari tugas skolah :)

Anonim mengatakan...

novele kurang dowo

torang mengatakan...

lumayanlah.... buat pr gw

Anonim mengatakan...

sinopsisnnya banyak bngt msalahnnya gw harus di
tulis lg k buku tulis

watashi wa Shin desu... mengatakan...

Arigatō〜 sonotame, gengo no tasuku no reidearu koto ga dekiru... ^^

Shin no~~~!!!

Putriie Ciie Utriie mengatakan...

maturnuwUn nggeh ..
ini sngat membantu saya mengerjakan tugass ..

NUHUN!! :P

Anonim mengatakan...

CUMA MW PRINTER AJA ,SOAL NY TUGAS SEKOLAH GW CARI SINOPSIS NOVEL ......

Anonim mengatakan...

TRIMA kASih ...
ini dapat membantu saya Mencari Tugas (y)

Anonim mengatakan...

terima kasih sinopsisx soalx aq punya tugas sinopsis k` novel laskar pelangi

dari anak kelas 6a SDN.Kalisari I Surabaya

Tya mengatakan...

saya minta ijin copas ini, ya? Mau saya pakai untuk membuka topik diskusi.

Anonim mengatakan...

thanxz tugaz qu clecai

Anonim mengatakan...

Kalian anonim saya onani mengatakan...

Makasih atas sinopsis novelnya karna sangat membantu saya dalam mengerjakan sinopsis novel

WASSALAM....

Sastra Indonesia mengatakan...

sinopsi yg sangat membantu..

Muhammad Rheza mengatakan...

sangat membantu ...
makasih..

Anonim mengatakan...

terimakasih atas sinopsis ini :) sangat membantu untuk mengerjakan tugas saya (y)

Anonim mengatakan...

Thank
sngat membantu

Anonim mengatakan...

thanks.. ini sangat membantu..
Terus berkarya...

Rino Tegar Muhammad mengatakan...

Terima kasih sinopsisnya,sangat membantu.....sekali lagi terima kasih....

Sulthon Zuhri Wardhana mengatakan...

Makasih banget ya! GBU , :)

Anonim mengatakan...

Thx sinopsisnya, membantu untuk ngerjain tugas :)

Tinyariova mengatakan...

thx alot...it's helpful... :)

Anonim mengatakan...

Terima kasih

Anonim mengatakan...

tewrimakasih sangat membantu

Bung Ari mengatakan...

Tenggs..
Berkat ini tugas saya selesai..

Tommy mengatakan...

makasi cerita sinopsisnya cantik

Anonim mengatakan...

Makasih sinopsisnya..Membantu sekali, ada tugas sekolah :)

Anonim mengatakan...

Thanks. Sangat membantu (y)

Anonim mengatakan...

Makasih jdinya bsa nyerjain pr skolah nih

ilmu pengetahuan mengatakan...

good sinopsis...
thanks yeah.
:)

Anonim mengatakan...

tenkyu

Anonim mengatakan...

sip bray, trims

Okta mengatakan...

Itu Sinopsis apa Resensi gan?

mampir ke www.roraromantika.com
tinggalkan pesan juga ya.

Unknown mengatakan...

klo sinopsiskan minimal 8 paragraf kok ini lebih sih?

Unknown mengatakan...

klo sinopsiskan minimal 8 paragraf kok ini lebih sih?

Unknown mengatakan...

Makasih udah membantu

Unknown mengatakan...

Makasih udah membantu

Admin mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar